Agung: Ini Strategi Golkar

repro

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie secara resmi mendeklarasikan diri sebagai calon presiden dari Partai Golkar, Minggu kemarin. Padahal masa pemilihan presiden baru akan diselenggarakan tahun 2014. Apakah deklarasi itu sebagai strategi pemenangan Partai Golkar?

"Jadi tergantung dari kacamata apa. Kalau sudah bulat dari partai, tidak ada perbedaan lagi, itu malah lebih baik untuk partai. Jadi ada waktu untuk sosialisai kampanye dan susun strategi pemenangan," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gokkar, Agung Laksono, di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin.



Menurut Agung, langkah ini juga sekaligus untuk menjajaki siapa calon wakil presidennya nanti. Oleh karena itu, dia mengatakan survei akan terus dilakukan oleh partainya untuk melihat kelebihan dan kekurangan calon presiden yang diusung.

"Repot kalau sampai hari terakhir masih belum kompak begitu. Bahwa ada perbedaan itu dinamika internal dan sudah bisa diselesaikan," jelasnya.

Agung juga mengatakan yang dilakukan partainya saat ini pasca deklarasi yakni menyusun tim pemenangan. Namun demikian, Agung mengatakan saat ini Golkar belum mau terburu-buru untuk membahas cawapres yang akan diusung.

"Kalau terburu-buru, nanti keliru dan malah merosotkan," katanya.

Meski belum mau terburu-buru, Agung memberikan bocoran bahwa jika hasil survei di atas 30% secara berturut-turut, maka tidak tertutup kemungkinan sosok cawapres akan diambil dari internal partai.

"Tergantung perkembangan terutama dari survei. Kalau di atas 30% secara berturut-turut, tidak menutup kemungkinan dari internal. Kalau tetap di bawah 25% harus tahu diri kita berkoalisi," jelasnya.

Apakah faktor asal daerah, militer ataupun non militer dipertimbangkan untuk memilih cawapres?

"Itu salah satunya. Tapi banyak pertimbangan, Jawa luar Jawa, militer luar militer, faktor pengalaman, tua muda itu semua jadi multi konsideran," pungkas Agung. DTC